Postingan

Kejahatan Seorang Earl (Last)

Gambar
Ruangan itu ramai, di penuhi bangsawan yang tengah berkumpul dengan kepulan asap disana. Seoarang pelayan datang, sepertinya dia ingin mengantarkan cangkir dan teko. “Ah permisi,” panggilku padanya seraya menaruh cangkir. “Ya? Ada yang bisa saya bantu?” jawabnya dengan sopan. “Siapa yang biasanya duduk di dekat jendela itu?” Tanyaku sambil menatap kearah seseorang, di ikuti sang pelayan. “Ah, beliau Earl Argleton. Ku dengar beliau adalah salah satu pendiri Klub ini.” Ujarnya, sedangkan orang yang di maksud terus menyesap batang rokok miliknya disana. “Apa itu berarti sejak klub ini berdiri, tempat itu sudsh di peruntukan khusus untuknya?” “Saya rasa tidak. Biasanya beliau baru duduk disana kalau tempatnya kosong.”  Begitu katanya, sesekali memandang ke arah ku. Aku mendatangi tempat duduknya, “Tuan Earl Argleton, senang bertemu dengan anda. Saya William James Moriarty,” dia tampak terkejut dan tidak senang. “Apa anda ada perlu dengan saya?” tanya nya. “Ah tidak, sebena...

Kejahatan Seorang Earl (2)

Gambar
Kulihat anak yang sedang bermain akustik di tengah alun-alun kota itu, dia tampak kewalahan dengan alat musik itu. Sampai akhirnya ia menyerah dan terduduk di jalan. Ku berikan 1 koin perak dan matanya pun seketika berbinar menatapku, “Apa kamu punya waktu sebentar?” kataku sambil menunjukan 1 koin perak lainnya. Karena dia mau, ku ajak saja ke restoran biasa. Tampaknya juga ia kelaparan, “Maaf tuan makanku berantakan, jadi apa yang ingin tuan tanyakan?” tanya nya sambil mengunyah makanan. Ku perhatikan alat musik yang ia bawa tadi, “Alat musik itu sebenarnya bukan punyamu, kan?” benar saja dia langsung tersedak.  “Sebagai alat untuk mencari uang, sepertinya kamu tidak terlalu terbiasa memainkannya.” Dia terkejut lagi, apa pertanyaan ku menakutinya?  Dengan tangan yang masih memegang makanan, dia bertanya. “Jangan-jangan tuan polisi, ya?” Karena medengar perkataan nya membuatku tertawa pelan, “Tidak, mana mungkin polisi sampai repot-repot melakukan ini.” “...

Kejahatan Seorang Earl (1)

Gambar
“Total sudah ada 7 orang korban.” “Pelaku yang tidak diketahui identitasnya ini membuat warga takut,” ucapku sambil mengamati koran pagi itu.  “Ini peristiwa yang mengerikan, Kak William.” “Benar. Pelaku sengaja memilih anak laki-laki untuk memuaskan keinginannya...”  “...lalu begitu sudah puas, mereka di bunuh.” Raut wajah Louis tampak tidak senang, setelah ucapan ku tadi.  “Sulit dipercaya manusia bisa melakukan hal sekeji ini.” Ucapnya, mendengar itu aku tersenyum.  “Anggapan kalau hal ini tidak mungkin dilakukan manusia. Justru sangat manusiawi,” ucapku selagi tersenyum ke arahnya.  Louis hanya diam, ku amati lagi koran tadi “Kinerja polisi semakin dipertanyakan mengingat pelaku belum tertangkap.” “Nampaknya polisi kesulitan... Karena mereka tidak memiliki petunjuk,” Katanya selagi melihat koran yang ku pegang.  “Petunjuknya ada,”  Louis terlihat bingung dan tampak tidak menyadarinya. “Perhatikan anak-anak yang menjadi ...